
Berita Madura — Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, dan Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kembali menorehkan penghargaan Best Booth Madura Night Vaganza pada tahun 2025.
Pada event Madura Night Vaganza tahun ini, organisasi perangkat daerah (OPD) yang diampu figur visioner Arif Firmanto tersebut mengusung konsep Labang Mesem sebagai miniatur stand pameran pembangunan.
Kepala Bappeda Sumenep sekaligus Plt. Kepala BKPSDM Sumenep, Arif Firmanto menerima penghargaan tersebut secara simbolis oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang diwakili Mohammad Iksan, Rabu, 3 September 2025.
Penghargaan ini sekaligus menambah prestasi membanggakan Bappeda Sumenep dan BKPSDM Sumenep dalam gelaran Madura Night Vaganza. Diketahui, pada tahun sebelumnya Arif Firmanto berhasil membawa OPD tersebut meraih Best Booth Madura Night Vaganza 2024 dengan mengusung tema ‘Loteng Masa Kejayan’.
- Usung Konsep Labang Mesem
Arif Firmanto menyampaikan, Labang Mesem bukan sekadar hiasan arsitektur biasa melainkan simbol yang penuh filosofi dan makna sejarah. Tidak hanya menjadi pintu masuk menuju pusat pemerintahan daerah, Labang Mesem identik dengan cerminan keramahtamahan dan kebijaksanaan para pemimpin Kabupaten Sumenep.
“Dengan mengusung konsep Labang Mesem sebagai miniatur stand pameran pembangunan kami, ini menegaskan sikap sebagai Abdi Negara yang siap melayani dengan penuh senyum, sopan santun dan berbudi luhur,” ungkapnya.
- Ornamen Alun-alun Taman Bunga
Stand pameran pembangunan Bappeda Sumenep dan BKPSDM Sumenep dihiasi dengan ornamen alun-alun taman bunga di pintu masuknya.
Arif Firmanto mengatakan, layaknya taman bunga sebagai tempat masyarakat berinteraksi sejak dahulu kala, stand pameran pembangunan juga tempat warga dan masyarakat berdiskusi, membangun kekeluargaan pada event Madura Night Vaganza.
- Filosofi Perpaduan Warna pada Pemeran Pembangunan
Stand pameran pembangunan Bappeda dan BKPSDM Sumenep terlihat lebih indah dengan tambahan antara perpaduan warna merah dan warna hijau. Merah dengan melambangkan keberanian dan tanggung jawab, serasi dengan hijau yang melambangkan keseimbangan, kehidupan religius dan penuh rasa damai.
“Perpaduan keduanya menjadi ekspresi semangat membangun Sumenep dengan keberanian melangkah maju, sekaligus menjaga harmoni sosial dan spiritual yang telah menjadi jati diri masyarakat sejak masa lampau,” tegas Arif Firmanto.
- Kolaborasi BKPSDM dan Bappeda Sumenep
Arif Firmanto menegaskan kolaborasi antara BKPSDM dan Bappeda Sumenep dalam stand pameran pembangunan memiliki nilai tersendiri. Nilai tersebut adalah sinergi untuk membangun kabupaten ujung timur Pulau Garam.
Sinergi untuk mencapai tujuan pembangunan dengan tugas dan fungsi yang berbeda. Layaknya Bappeda Sumenep sebagai penyusun perencanaan pembangunan daerah, dan BKPSDM sebagai pengelola manejemen kepegawaian daerah.
“Sebagaimana para raja Sumenep dahulu mengelola pemerintahan dengan visi jauh ke depan serta bijak dalam menata pembangunan dan aparaturnya. Itulah yang kami lakukan dengan kolaborasi ini, untuk mencapai Sumenep yang Unggul, Mandiri dan Sejahtera,” tutur Arif Firmanto.
- Inovasi Efisiensi
Stand pameran pembangunan Bappeda dan BKPSDM Sumenep ini menampilkan inovasi efisiensi dan energi terbarukan. Arif Firmanto berkata bahwa pemanfaatan energi terbarukan adalah solusi efisiensi dan mengurangi biaya listrik.
“Dengan situasi kita saat ini, dituntut untuk melakukan efisiensi. Dengan terbatasnya sumber daya alam fosil seperti batu bara, gas bumi dan lainnya, maka hadirnya energi terbarukan adalah solusi dan alternatif,” tegas Arif Firmanto.
“Pembangkit listrik tenaga surya adalah solusi penghematan dari sektor energi. Membantu mengurangi listrik dalam jangka panjang. Panel surya juga memiliki garansi jangka panjang yaitu 25 tahun,” imbuhnya.
Diketahui, pemasangan panel surya dapat dibagi jadi dua di antaranya residensial dan commercial. Tingkat penghematan listrik mencapai kisaran 70 persen hingga 80 persen.
Di bidang residensial atau kawasan perumahan penghematan bisa mencapai Rp 850 Ribu perbulan. Sedangkan commercial atau berhubungan dengan kegiatan bisnis, penghematan bisa mencapai Rp 2 Juta perbulan. (Iqb)