KAMPUS UNTUK MASYARAKAT — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menggelar pelatihan pengolahan kacang mente untuk Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Banyusokah, Kabupaten Sampang, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual kacang mente melalui berbagai inovasi olahan. Melalui program dari DPPM Kemendiktisaintek tahun 2025, kami berupaya menjawab tantangan ini. Program ini hadir untuk memberikan solusi dan inovasi, mengubah potensi kacang mete menjadi peluang bisnis yang lebih menguntungkan bagi para petani dan masyarakat.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan proses pascapanen bisa lebih modern dan efisien, sehingga nilai jual kacang mente dari Desa Banyusokah bisa meningkat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik.
Kacang mente, yang dikenal sebagai jambu monyet atau jambu mente, sangat cocok ditanam di iklim tropis seperti Madura. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Anacardiaceae, yang juga meliputi kedondong dan mangga. Meskipun pertumbuhannya agak lama, buahnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kacang mete memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama untuk kesehatan tulang. Nilai jualnya pun fantastis, bisa mencapai Rp120.000 per kilogram.
Potensi bisnis kacang mente di Madura sangat besar. Panen biasanya berlangsung setahun sekali, sekitar bulan Agustus hingga September. Setelah panen, kacang mente dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses pengupasan kulitnya masih dilakukan secara manual, yang membuat harganya cukup mahal.
Dalam pelatihan ini, ditekankan pentingnya branding dan pengemasan yang baik, seperti penggunaan plastik vakum, untuk meningkatkan daya tarik produk. Hal ini menjadi salah satu tantangan karena branding produk olahan kacang mente di Madura masih belum optimal.
Meski demikian, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Kelompok PKK dapat mengolah kacang mente menjadi produk bernilai tinggi, membuka peluang usaha baru, dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Desa Banyusokah. (*)