Petani Dasuk Bangkit, Kembalikan Kejayaan Jeruk

by -10/07/2025
1 Shares

RUBRIK TANI — Jeruk Dasuk sangat populer di era 80-90 an. Hasilnya melimpah bisa mencapai 50 kg setiap pohonnya. Setidaknya itulah yang dialami petani jeruk asal desa Dasuk Timur, H. Daud. Lelaki berusia 70 tahunan ini menceritakan tentang bagaimana jeruk menjadi komoditi andalan dari desanya. 

Bahkan jeruk kala itu dengan harga jual per pohon bisa mencapai 3 juta rupiah, sukses membuatnya berangkat naik haji bersama istrinya hanya dalam 1 kali panen. Begitu juga petani lain di daerah Dasuk, terutama desa Dasuk Timur.

Tapi semuanya berubah ketika serangan penyakit CVPD atau Citrus Vein Phloem Degeneration melanda tanaman jeruk di Dasuk. Penyakit ini disebabkan bakteri Candidatus Liberibacter spp. dan ditularkan melalui serangga Diaphorina citri. 

Seberapa mematikannya serangan penyakit ini?, CVPD membuat produksi jeruk turun signifikan bahkan sampai 95%. 

Jeruk Dasuk pun meredup dan benar-benar menghilang dari peredaran dalam waktu bertahun-tahun. Petani tak menanam jeruk lagi untuk memutus mata rantai bakteri ini. 

Petani Mulai Menanam Jeruk Lagi

Baru kemudian tahun 2021 petani di kecamatan Dasuk kabupaten Sumenep kembali mencoba menanam jeruk lagi. Tak bermaksud melupakan sejarah serangan penyakit, bibit pun tetap diperoleh petani dari kabupaten lain tanpa kepastian bahwa bibit tersebut bebas CVPD. 

Beruntung sampai berjalan 4 tahun jeruk mulai tumbuh dan bisa dipanen buahnya. Meskipun dalam sekali panen setiap pohon belum menyamai hasil panen di masa kejayaannya, setidaknya petani punya harapan baru. 

Bahwa jeruk Dasuk akan kembali menjadi primadona komoditi buah lokal dari Sumenep. Seperti yang diceritakan H. Daud pada Kamis 10 Juli 2025 di sela kesibukannya merawat tanaman jeruk siap panen di Dasuk Timur. 

Meski sudah menghasilkan buah dalam 4 tahun terakhir, ia dan petani jeruk lainnya masih mengalami kendala untuk menghasilkan buah jeruk berkualitas. Karenanya secara aktif petani berkonsultasi pada Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dan Petugas Penanggulangan Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) di lingkungan Dasuk.

Upaya Mengembalikan Kejayaan Jeruk di Dasuk

Harapan petani jeruk di Dasuk bukan lah harapan hampa. Kebutuhan petani bukan hanya bibit sehat berkualitas , tapi juga ilmu dan teknologi yang memadai. Dukungan dari berbagai pihak tentu akan sangat berguna dalam mewujudkan harapan petani jeruk. 

Dukungan nyata dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kabupaten Sumenep, Balai Penyuluh Pertanian kecamatan Dasuk, dan pihak lainnya yang sangat peduli terhadap harapan kembalinya kejayaan jeruk Dasuk ini.

Seperti yang diungkapkan Dewo Ringgih, SP. MP., Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) DKPP Sumenep, “Harapan petani untuk peningkatan kualitas SDM bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan terkait budidaya tanaman jeruk.”

Pengetahuan bukan hanya seputar budidaya tapi hal lain terkait hasil dari budidaya jeruk, termasuk untuk pemanfaatan limbah organik, penanganan pasca panen, pemasaran, dan lainnya. Apalagi saat ini jeruk Dasuk sudah menjadi komoditi wisata agro yang mampu menarik wisatawan lokal. 

Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi petani untuk selalu meningkatkan kualitas buah jeruk. Kembali membuat kehidupan petani jeruk semanis jeruk Dasuk di masa jaya kala itu.

Penulis: Dian Ekawati

in , ,