Berita Madura — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep berkomitmen mendorong peran Srikandi Keris dalam memperkuat perlindungan anak dan perempuan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dalam kegiatan pengukuhan Srikandi Keris di Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Minggu, 14 Juli 2025.
“Kami mengharapkan Srikandi Keris menjadi mitra pemerintah, terutama dalam melindungi perempuan dari kekerasan dan mendukung kesetaraan gender,” harapnya.
Persoalan pernikahan anak di usia dini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi di Sumenep. Dari persoalan tidak matangnya pasangan yang menikah di usia dini, menjadi faktor terjadinya masalah-masalah lain, di antaranya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), angka perceraian bahkan kemiskinan.
“Mereka yang menikah di usia dini belum siap untuk menghadapi kehidupan rumah tangga, yang berujung pada keretakan dalam pernikahan dan sering kali berakhir pada perceraian,” jelas Bupati.
Untuk itu, Bupati menyampaikan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Srikandi Keris ke depan menjadi pembuka pintu bagi penguatan perlindungan kepada anak dan perempuan serta menghadapi berbagai persoalannya.
“Kami ingin organisasi Srikandi Keris memiliki komitmen, untuk membentuk perempuan yang tangguh dan berdaya saing, melalui pendekatan yang mengedepankan nilai Keadilan, Empati, Responsif, Inklusif, dan Sejahtera (KERIS),” tuturnya.
Ketua Srikandi Keris Raudhatun bertekad untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan mengusung nilai-nilai perempuan yang tangguh, berdaya, adil gender. “Kami membawa semangat keadilan, empati, responsif terhadap masalah perempuan,” tegasnya.
Diketahui, kegiatan pengukuhan Srikandi tersebut disaksikan langsung oleh Pelindung Srikandi Keris yang juga sekaligus tokoh penting perempuan di Sumenep, yakni Nia Kurnia Fauzi. (*)