
Berita Madura — Merakyat, Achmad Fauzi Wongsojudo atau Cak Fauzi menerbangkan layang-layang dengan warga Sumenep bersama warga, di Desa Aengtongtong, Saronggi, pada Jumat (04/10/2024).
Kegiatan yang bertajuk ‘Ngonjhuk’ Layangan ini diikuti oleh masyarakat lintas kecamatan, di antaranya Kecamatan Bluto, Kecamatan Saronggi, Kecamatan Pragaan dan sekitarnya.
Cak Fauzi menyampaikan, permainan layang-layang adalah permainan tradisional yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda serta anak-anak.
“Merawat permainan tradisional, sangat penting. Maka permainan tradisional perlu diketahui anak-anak kita. Dulu permainan layangan tradisional dimulai abad ke-5. Pada perkembangannya, bertranformasi, jadi layangan hias, dan lain-lain,” ungkapnya, Jumat (04/10/2024).
Untuk itu, Cak Fauzi mengimbau generasi muda dan anak-anak dilibatkan secara aktif dalam kegiatan ‘Ngonjhuk’ Layangan pada tahun-tahun berikutnya.
“Penting sebenarnya membuat anak-anak kita tertarik pada layangan tradisional. Tahun depan saya sarankan agar mengundang dan melibatkan anak-anak juga,” jelasnya.

Panitia penyelenggara, Ivan Arisandi menuturkan, gelaran ‘Ngonjhuk’ Layangan adalah upaya untuk menekan kecandungan gadget bagi anak-anak dan pemuda di Sumenep serta untuk melestarikan permainan tradisional.
“Ini adalah upaya untuk menekan kecanduan gadget untuk pemuda dan anak-anak. Mereka dialihkan pada permainan tradisional yang bagi kami, selain dapat menghibur, tetapi juga mampu membangun kebersamaan,” tuturnya, Jumat (04/10/2024).
Ke depan, pihaknya berkomitmen untuk lebih memaksimalkan lagi keterlibatan anak-anak dan pemuda-pemudi dalam pelestarian permainan tradisional ini, seperti yang diharapkan Cak Fauzi.
“Yang di desa kami sendiri, Aengtongtong, pecinta permainan layangan tradisional sudah tiga generasi. Untuk itu, ke depan kami akan maksimalkan lagi keikutsertaan anak muda dan anak-anak, supaya kegiatan positif ini dapat diturunkan pada seluruh generasi,” pungkasnya. (Iqb)