
Kabar menggembirakan datang untuk kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kelapa jambul, yang merupakan salah satu komoditas pertanian asal Sumenep, berpeluang untuk melakukan ekspor ke kancah global.
Mulanya, dua pelaku usaha tani kelapa jambul asal Sumenep dipanggil untuk mengikuti pengujian langsung dalam acara Business Matching yang diselenggarakan bersama buyer dari Malaysia, di Gedung Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Senin (22/07/2024).
Panggilan tersebut tertuang dalam undangan resmi Export Center Surabaya (ECS) sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor (P2IE), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep.
Dari calon supplier yang diundang, Sumenep mendapatkan kepercayaan untuk melakukan ekspor pertanian kelapa jambul ke kancah global.
CEO CV. Coco Tani Sumekar, Riko Riyanto mengungkapkan rasa syukur setelah pihaknya terpilih untuk melakukan ekspor pertanian lokal ke skala global. Baginya, peluang semacam ini tidak akan disia-siakan.
“Karena di balik semua ini, ada peran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep yang terus mendorong dan mensupport kami,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/07/2024).
Untuk itu, salah satu penggerak petani millenial Sumenep ini berkomitmen untuk menyuplai produk kelapa jambul terbaik dan berkualitas guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor global.
Sementara, Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengemukakan, kepercayaan pemerintah pusat yang membuka Sumenep untuk ekspor pertanian skala global adalah salah satu bukti bahwa Sumenep kaya akan produk pertanian unggul.
“Kita memiliki kekayaan potensi pertanian yang unggul dan melimpah. Ada bawang merah, ada kelapa, dan potensi pertanian lainnya. Untuk itu, marilah, saya mengajak para petani, utamanya petani milenial, petani zilenial untuk tidak lelah dalam melakukan inovasi di sektor pertanian. Hari ini Sumenep terbuka peluang ekspor global kelapa jambul, maka produk usaha tani lainnya ada peluang luas juga untuk kita kembangkan,” jelasnya.
Diketahui, dari kerjasama yang terjalin antar CV. Coco Tani Sumekar dan Buyer Johorport Malaysia ini, terhitung permintaan kelapa jambul tembus 10.500 metrik ton hingga akhir tahun 2024.
Selain itu, pertemuan pada hari ini akan ditindaklanjuti oleh pihak ECS melalui mempertemukan pelaku usaha tani Sumenep dengan buyer dari China dan India pada Agustus 2024 nanti.