UHC: Sehat Tanpa Cemas Berkat Satu Kartu

by -17/09/2025
0 Shares

Editorial — Siapa tidak cemas melihat seseorang yang kita kenal tiba-tiba senyumnya memudar, keceriaannya menghilang, karena sakit yang mendekam. Siapa tidak kasihan mendengar kabar tentang kerabat, teman, atau sahabat kita yang memilih diam di tengah sakitnya, enggan melangkahkan kaki ke rumah sakit karena cemas akan biaya berobat yang memberatkan. 

Bila itu terjadi di antara kita, tentu hati kemanusiaan kita tergerak untuk membantu meringankan. Mengulurkan tangan, mencoba mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuan. Tentu, juga akan meninggalkan berbagai urusan, karena urusan kemanusiaan, ialah hal terpenting untuk didahulukan. 

Bagi Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, seluruh masyarakat Sumenep ditempatkan layaknya kerabat, teman, sahabat bahkan keluarga. Kerisauan warga terhadap biaya berobat, kecemasan mereka pada urusan kesehatan, tidak luput dari perhatian dan prioritas Bupati Fauzi. 

Di sinilah Universal Health Coverage (UHC) hadir sebagai solusi dan jawaban. Cukup menunjukkan satu kartu, yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP), warga dibukakan jalan untuk berobat dan sembuh dengan rasa aman. Tiada lagi warga cemas berobat, karena isi dompet yang terbatas. 

UHC memberikan perlindungan finansial untuk warga yang sebelumnya terbebani akan biaya perawatan dan pengobatan. Bupati Fauzi, mungkin tidak rutin hadir ke rumah sakit menemui dan membantu warganya, namun kebijakannya, mengubah pandangan mereka tentang rumah sakit yang dulunya menakutkan, kini jadi sumber kebahagiaan. 

UHC tidak sekadar jawaban akan penyembuhan, tetapi jawaban dari kebutuhan keadilan sosial. UHC hadir untuk semua. Tidak ada status sosial, tidak pandang status ekonomi, tidak ada batas geografi, seluruh warga dilayani tanpa sekat dan tembok tinggi. Kaya dan miskin, tokoh atau bukan, orang desa atau kota, warga daratan atau kepulauan, semua dilayani untuk memperoleh kesembuhan. 

Dengan satu kartu, layanan kesehatan secara efektif, aman dan sesuai standar, terlaksana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari satu kartu itu, layanan kesehatan secara komprehensif berupa pencegahan, pengobatan, rehabilitasi hingga perawatan paliatif, tersedia untuk warga. 

— Achmad Fauzi dan Sikap Kemanusiaan — 

Kita sepakat bahwa seluruh pemimpin di dunia ini memiliki tanggung jawab yang sama untuk membawa teritori, di mana ia mendapat mandat dan amanah, melesat maju di berbagai lini. Kendati begitu, persoalan kemanusiaan mesti dijadikan fondasi.

Layaknya Soekarno yang meletakkan kemanusiaan sebagai pilar bangsa, dan Gus Dur yang menempatkan urusan kemanusiaan lebih tinggi di antara urusan lainnya. Achmad Fauzi, Bupati Sumenep juga memegang nilai-nilai itu. 

Ia memperjuangkan kemanusiaan, salah satunya dengan menjamin hak kesehatan seluruh masyarakat. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, adalah prioritasnya hingga kini.

Achmad Fauzi ingin seluruh warganya sehat tanpa rasa takut, tanpa rasa was-was. UHC bukan hanya tentang kebijakan perlindungan finansial dan kesehatan. Lebih dari itu, UHC adalah sikap sejati seorang pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 

— Redaksi Berita Madura —

in , , ,