
Achmad Fauzi Wongsojudo atau Cak Fauzi belakangan ini menjalani hari-hari sibuk, melakukan kunjungan, mengetuk pintu-pintu rumah untuk menyerap aspirasi serta harapan dari berbagai lapisan masyarakat.
Kiprahnya sebagai pemimpin yang memahami keluhan rakyat tak lagi bisa diragukan, karena kepemimpinan merakyat Cak Fauzi bukan sekadar sikap, lebih dari itu diwujudkan dalam melahirkan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
Cak Fauzi, ‘Sang Merakyat’ dari ujung timur Pulau Garam. Kepemimpinan merakyatnya berhasil membawa pertumbuhan ekonomi Sumenep melejit, padahal baru saja bangkit dari nestapa covid.
Sisi lain di balik betapa fenomenal kebijakan pro rakyat yang dibawa Cak Fauzi saat memimpin Sumenep, ialah kebersahajaan yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia tak mau terlalu terikat dengan protokoler, sehingga bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Ia juga tak sungkan mendatangi warung-warung di pojok Sumenep, pun warung Madura yang berada di kota-kota besar.
Mungkin itu hanya sentuhan kecil bagi beberapa orang, tetapi sungguh melekat di hati warga yang membutuhkan perhatian dari pemimpinnya.
Cak Fauzi ‘Sang Merakyat’ bahkan tidak segan duduk di sawah, tempat para petani mempertaruhkan nasibnya. Dengan petani, dirinya membahas berbagai persoalan untuk menemukan jalan keluarnya bersama-sama.
Bila kita melihat sejarah, ada cerita seorang pemimpin di tanah Arab, yakni Umar bin Khattab, yang kerap menemui rakyatnya, berbicara langsung dengannya yang jelata sekalipun.
Begitulah selayaknya figur pemimpin yang dibutuhkan. Pemimpin yang memilih banyak menyempatkan waktu untuk melayani. Memilih lebih banyak mengisi waktu bertemu rakyat.
Kepemimpinan merakyat membuat rakyat pun tak sungkan lagi menyampaikan pendapat dan penilaian. Cak Fauzi telah membuktikan dan mengajarkan pada kita.
Dalam sikap dan kebijakan, sosok ‘Sang Merakyat’ itu mampu membawa Sumenep berkemajuan.
Penulis : Pemimpin Redaksi beritamadura.co.id, Muhammad Iqbal