
Potensi kekeringan pertanian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep bersiaga. Dalam rangka mencegah gagal panen, program pompanisasi diperkuat.
Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid mengatakan bahwa penguatan program pompanisasi adalah salah satu kepedulian pemerintah, baik dari pusat, provinsi hingga kabupaten, dalam memberikan solusi kekeringan lahan pertanian milik petani.
“Meski sekarang tidak ada yang gagal panen imbas dari masalah kekeringan. Namun kami tetap semangat dalam memperkuat program pompanisasi,” ungkapnya, saat ditemui media ini, Selasa (16/07/2024).
Pihaknya pun meninjau langsung lahan pertanian yang menjadi objek program pompanisasi di Desa Pangarangan, dan di Desa Kacongan, Selasa (16/07/2024). Hasilnya, dengan cuaca panas yang menyengat akhir-akhir ini, lahan pertanian milik petani tumbuh subur karena terus terairi melalui program pompanisasi.
Menurut Chainur Rasyid, pihaknya menyiagakan pompanisasi sebanyak 125 unit. Jumlah pompa sebanyak itu diharapkan dapat mengatasi persoalan potensi kekeringan lahan pertanian yang terjadi di ujung timur Pulau Garam Madura.
“Meski begitu, kami akan tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak. Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan TNI sehingga dapat bekerjasama dalam mengatasi masalah pasokan air di lapangan,” tambahnya.
Lebih lanjut, pejabat publik yang dikenal humoris ini menjelaskan, pihaknya membuka ruang bagi siapapun, termasuk petani untuk berdialog dalam rangka menyiapkan lahan pertanian menghadapi kemarau.
“Seperti halnya telah kita lakukan saat meninjau lokasi pompanisasi di Desa Pangarangan dan di Desa Kacongan hari ini. Selain melihat perkembangan tanaman petani yang terairi, kita juga membuka diri berdialog bersama petani. Alhamdulillah, kami melihat respon positif dan bersemangat,” pungkasnya.