Sangat Merakyat, Humor Khas Cak Fauzi buat Warga Tak Canggung, Hadirkan Suasana Bahagia

by -17/09/2024
4 Shares

Pemimpin dengan kepribadian merakyat menjadi idaman seluruh elemen masyarakat. Apalagi dengan candaan-candaan yang khas, mampu menghapus sekat kecanggungan antara rakyat dan pejabat.

Meski begitu, tidak semua pejabat atau pemimpin mampu melakukannya. Sangking terbiasa berinteraksi dengan elit, dan berbicara secara formal di podium, membuat mereka canggung, sulit, meski sekadar untuk menyapa rakyatnya.

Hanya pemimpin yang lahir dari rahim rakyatlah, yang dengan leluasa dapat berbaur membangun kebersamaan, baik itu dengan nelayan, petani, penggerak kesenian dan budaya, sopir truk, ojek online, pelaku UMKM bahkan generasi muda.

Pemimpin dari rahim rakyat, ini dengan baik memahami seberapa banyak keringat dingin yang dijatuhkan rakyatnya setiap hari. Dirinya yang lahir dan bertumbuh dari getir hidup yang sama menyadari bahwa jabatannya, tidaklah bermakna apa-apa bila rakyat menjalani hidup begitu nestapa.

Di ujung timur Pulau Garam Madura, ada kepala daerah yang akrab disapa Cak Fauzi. Bupati Sumenep itu dikenal sangat merakyat, humor khasnya ampuh mencairkan suasana, membuat warga tak canggung hadirkan suasana bahagia bersama.

Bagi Achmad Fauzi, blusukan serta membangun kebersamaan dengan masyarakat adalah obat. Tak peduli seberapa jauh jarak yang harus ditempuh, tak peduli apakah rakyat itu mengenali dirinya atau tidak, bahkan mencintainya atau tidak.

“Candaan-candaan ini membuat masyarakat tidak sungkan untuk berbicara. Dengan begitu, aspirasi masyarakat bisa kami serap. Bagi saya, blusukan dan melihat warga bahagia adalah obat. Bahkan menjadi penyemangat untuk berupaya lebih banyak lagi menebar kebermanfaatan,” ungkapnya.

Selain humor khas, pakaian yang dikenakan saat Cak Fauzi blusukan sangat sederhana. Warga kerapkali kaget dan tidak menyangka, ada figur bupati di negeri ini rela berjalan dengan jarak tempuh jauh, berpanas-panasan ke rumah-rumah warga, hanya bermodalkan pakaian kaos dan topi atau blangkon di kepala.

Kepemimpinan merakyat ini membuat Achmad Fauzi mudah membangun kebersamaan dengan masyarakat. Wajar manakala warga Sumenep, dari kalangan ibu-ibu, lansia, pekerja rentan, bahkan anak sekolah tak sungkan untuk menyentuh tangan dan pundak Achmad Fauzi, sebagai salah ungkapan rasa terimakasih dan cinta.

Tak hanya blusukan, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo juga memberikan ruang selebar-lebarnya bagi seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan apresiasinya langsung melalui ‘Ngopi Teras’ di Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Di tempat yang terbuka itu, rekam jejak dan pengalaman Achmad Fauzi sebagai pemimpin sangat teruji. Cak Fauzi membuka diri dengan siapapun yang hendak memberi masukan konstruktif melalui dialog dan diskusi.

Tak ada kursi dan tempat duduk yang lebih rendah dan lebih tinggi. Achmad Fauzi Wongsojudo memposisikan dirinya sebagai teman bahkan keluarga dari rakyat. Menampung dan mewadahi seluruh aspirasi, untuk memujudkan Sumenep yang lebih baik, lagi dan lagi.

Komentar Masyarakat Sumenep Setelah Didatangi Langsung oleh Bupati Fauzi

Salah seorang warga, Dewi yang dalam kondisi sakitnya, mengaku senang lantaran kedatangan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo ke rumahnya membawa kabar gembira, yakni pengobatan secara gratis melalui program Universal Health Converage (UHC).

“Saya dan adik di sini nge-fans sekali sama bupati. Didatangi bupati ke rumah, saya sangat senang,” ungkapnya.

Kesedihan Achmad Fauzi melihat rakyatnya sedang dilanda kesusahan, juga terpotret saat ada informasi salah satu pekerja rentan di Sumenep terlebih dahulu meninggal dunia sebelum menerima bantuan BPJS Ketenagakerjaan.

Cak Fauzi bergerak cepat mendatangi keluarga mendiang ke rumahnya. Menyalurkan hak bantuan BPJS Ketenagakerjaan pada istri dan anak dari almarhum.

Melihat ketulusan itu, Sri Ningsih menyampaikan terimakasih kepada Bupati Fauzi yang terbukti komitmen dan konsisten menjaga amanah rakyat. “Terimakasih Bapak Bupati, kebijakannya ini sangat membantu kami,” urainya.

Bagi rakyatnya, Achmad Fauzi selalu memancarkan energi positif meski kali pertama berjumpa. Bukan hanya karena kebijakannya yang pro akan kemaslahatan umat, tetapi juga caranya untuk membangun kebersamaan dan rasa persaudaraan dengan masyarakat.

Penulis : Redaksi beritamadura.co.id

in , , , , , ,