Berita Madura – Ada yang unik dari blewah asal Desa Kropoh, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep. Buah ini bukan sekadar pelepas dahaga saat bulan puasa, melainkan hasil budidaya asli petani setempat yang diwariskan secara turun-temurun.
Berbeda dengan blewah pada umumnya, benih blewah Kropoh tidak dibeli secara online maupun dari luar daerah. Benihnya murni dijaga dan dikembangkan oleh para petani sejak dulu. Menariknya, meski hanya berasal dari satu jenis benih, blewah Kropoh bisa melahirkan banyak variasi bentuk, warna, dan karakteristik buah.
Ada yang tumbuh dengan kulit bergaris hijau, ada pula yang berwarna kekuningan atau kecokelatan. Bahkan, tak jarang muncul blewah yang bentuknya mirip melon, dengan daging buah yang lebih keras seperti melon, namun tetap memiliki rasa khas blewah yang menyegarkan.
“Ini keunikan blewah Kropoh. Benihnya sama, tapi hasil buahnya bisa bermacam-macam. Dari dulu sampai sekarang tidak pernah kami campur dengan benih dari luar,” ungkap penyuluh pertanian setempat, Yohanes Ryan.
Keunikan dan keaslian inilah yang membuat blewah Kropoh memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya digemari masyarakat Madura, permintaan pasar justru datang hingga ke Bali. Setiap musim panen, blewah Kropoh menjadi salah satu komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi bagi warga Raas.
Dengan keunikan tersebut, blewah asli Kropoh Raas bukan sekadar buah lokal, melainkan juga warisan pertanian turun-temurun yang patut dijaga serta dipromosikan lebih luas ke pasar nasional.
Penyuluh pertanian setempat, Yohanes Ryan, Moh Bagus dan Bagas Waras berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petani setempat dalam upaya menjaga warisan turun temurun petani lokal. (Iqb)