
Berita Madura – Sebagai upaya meningkatkan produktivitas padi, petani binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep mengoptimalkan pemanfaatan teknologi pertanian modern.
Dengan luas lahan intensifikasi padi (IP) 300 seluas 5 hektare, para petani kini terbantu melalui sistem irigasi perpompaan serta dukungan brigade alat dan mesin pertanian (alsintan).
Salah seorang petani, yang juga Ketua Kelompok Tani Sumber Baru, Sunarto Wiyono mengaku terbantu dengan hadirnya irigasi perpompaan dan mesin alsintan.
Menurutnya, teknologi pertanian modern tersebut merupakan solusi utama atas berbagai persoalan yang dihadapi petani di wilayahnya, seperti halnya pemenuhan kebutuhan air bagi lahan yang tidak terjangkau saluran irigasi teknis.
“Dengan irigasi perpompaan, kami petani terbantu untuk bisa memastikan tanaman tetap tercukupi air meski di musim kemarau atau di musim tanam kedua. Hal ini sangat membantu kami dalam menjaga pola tanam tiga kali setahun,” ujarnya, Senin, 08 September 2025.
Selain irigasi, pemanfaatan brigade alsintan juga membawa perubahan signifikan bagi petani. Berbagai peralatan modern mulai dari traktor, pompa air, hingga mesin panen membuat pekerjaan lebih cepat, efisien, dan hemat tenaga.
“Dengan memaksimalkan irigasi perpompaan dan alsintan, kami Poktan Sumber Baru optimistis dapat menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Pangarangan,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kota, Delly Hos Kapila berharap, pemanfaatan irigasi perpompaan dan alsintan mampu membantu petani dalam meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraannya.
“Harapan kami untuk irigasi perpompaan ini membawa banyak manfaat khususnya di dalam penyediaan irigasi, karena, di wilayah di kota ini hampir 90 persen ketergantungan terhadap irigasi teknis,” ungkapnya.
“Dengan adanya irigasi perpompaan ini diharapkan memberikan rasa aman kepada petani kami untuk tetap bertanam khususnya di saat musim tanam kedua,” imbuh ia. (Iqb)