
Berita Madura — Karang Taruna Ikatan Pemuda Desa (Ipades) Juluk berkolaborasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep dan Disbudporapar mengadakan ritual Festival Tanam Tete Massa Nabur Belta, sebagai salah satu warisan budaya desa setempat, yang terus dihidupkan oleh pemuda dan masyarakat hingga saat ini.
Dalam kegiatan yang kental akan nuansa budaya ini masyarakat Desa Juluk berkumpul memohon kelancaran kepada Allah SWT untuk memperoleh pendapatan dan kesejahteraan dalam menghadapi masa peralihan dari tanam padi ke tanam tembakau.
Pembukaan Festival Tanam Tete Massa Nabur Belta ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Sumenep Kiai Haji Imam Hasyim, didampingi oleh jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Forum Pimpinan Kecamatan Saronggi, disaksikan oleh seluruh elemen masyarakat.
Sementara itu, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan dialog pertanian antar kelompok tani dan organisasi perangkat daerah terkait, penampilan budaya dan kesenian tradisional serta pengajian agama.
“Ini adalah semata-mata memohon kepada Allah yang saat ini merupakan peralihan tanam padi ke tanam tembakau. Semoga seluruh masyarakat Desa Juluk mendapatkan hasil sempurna,” ungkapnya Wabup Sumenep di sela-sela membuka Festival Tanam Tete Massa Nabur Belta, Selasa, 15 Juli 2025.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dikemas dengan nilai dan warisan kebudayaan ini. Wakil Bupati juga meminta masyarakat setempat untuk mengedukasi anak-anaknya untuk meneruskan seluruh warisan budaya leluhur.
“Festival Tete Massa Nabur Belta mendapatkan apresiasi dari kami pemerintah daerah karena telah mengedukasi seluruh generasi tentang pelestarian budaya sekaligus mengajak mereka dalam memohon sesuatu yang terbaik terkait hasil pertanian masyarakat kita,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, penyelenggara dalam kegiatan ini juga melibatkan seluruh kelompok tani di desa setempat untuk mempromosikan produknya di stan-stan yang berdiri sekitar area kegiatan.
Sementara itu, Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid menyampaikan komitmen dalam memberikan pembinaan terhadap petani Sumenep pada umumnya, dan petani Desa Juluk pada khususnya, dalam menghadapi masa peralihan tanam seperti saat ini.
“Untuk itulah kami, DKPP Sumenep hadir bersama petani di Desa Juluk dalam rangka menyerap aspirasi bagaimana ke depannya memperoleh kelancaran dalam menjalani masa tanam tembakau,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya mendorong kolaborasi yang kuat antara penyuluh pertanian lapangan dan petani di berbagai desa agar segala tantangan yang dihadapi ke depan mampu segera mendapatkan jawaban dan solusi bersama-sama.
“Semoga harapan kita ke depan bisa tercapai bersama-sama tentu dengan semangat kolaborasi dan hubungan baik untuk mencapai tujuan baik bagi petani di peralihan musim dari tanam padi ke tanam tembakau ini,” tandasnya. (Iqb)