Berita Madura — Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep mulai mempersiapkan penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB/SDGs) untuk periode 2025–2029.
Diketahui, penyusunan dokumen tersebut bertujuan untuk menjadi pedoman bagi pemerintah daerah untuk menjalankan program pembangunan yang lebih terarah, inklusif, serta berkelanjutan.
Kepala Bappeda Sumenep Arif Firmanto menyampaikan bahwa penyusunan RAD TPB/SDGs oleh pemerintah daerah tidak hanya menyangkut tentang perwujudan program yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial.
“Penyusunan dokumen ini menjadi peta lima tahun ke depan bagi seluruh perangkat daerah dalam menjalankan program-program yang lebih terarah, tentu juga memastikan program-program tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan,” ungkapnya.
Figur visioner itu mengharap keterlibatan berbagai sektor dalam penyusunan dokumen RAD TPB/SDGs, sebagai upaya untuk memperoleh penyusunan yang lebih inklusif dan akuntabel.
“Dokumen ini tidak selesai sekadar di atas meja. Mesti ada sistem evaluasi dan pelaporan yang lebih transparan, supaya semuanya menjadi memahami apakah kebijakan yang dirancang benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat kita,” katanya.
Lebih lanjut, Arif Firmanto menjelaskan prinsip-prinsip dasar penyusunan RAD yang meliputi empat poin berikut di antaranya adalah (1) inklusivitas, kesetaraan (2) mengetahui kondisi riil capaian pembangunan berkelanjutan selama ini.
(3) Merumuskan target-target strategis dan arah kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan prioritas nasional, (4) menyusun mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang efektif.
“Dengan demikian, maka seluruh elemen dalam lingkungan pemerintah daerah mampu untuk melakukan percepatan tujuan-tujuan pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan serta sejalan dengan program pembangunan nasional juga global,” tukasnya. (Iqb)